
Wahai orang yang selalu melakukan kesalahan dan kemaksiatan
Yang senantiasa meninggalkan perintah-perintah Ar-Rahman
Yang senantiasa menuruti kesesatan yang membinasakan
Sampai kapankah engkau melakukan kejahatan?
Engkau mendambakan sesuatu yang tidak dapat kau capai
Dan berlindung dari siksa akhirat dengan sesuatu yang kau tak miliki
Sampai kapan dirimu akan terus berlari dan bersembunyi
Sampai kapan dirimu akan menghindar dari suatu ketetapan yang telah pasti
Kawanku, tidak akan berguna seluruh nasehat bagimu
Kawanku, tidak akan berguna seluruh peristiwa untukmu
Bahkan zaman pun tidak akan bisa menyadarkanmu
Jika hanya lewat tanpa arti didepan dirimu
Kawanku, sampai kapan engkau akan menunda amalan
Sampai kapankah kau menambah impian-impian
Sampai kapan kau terpedaya oleh kesempatan yang diberikan
Sampai kapan kau menunggu tanpa adanya tindakan
Maka sungguh beruntung diri yang mau mendengarkan
Dan sungguh beruntung orang yang mau melaksanakan
Dalam kesesatan dan kehampaan yang mengerikan
Dalam lautan melodi mencekam yang menggetarkan
Kawan, sampai kapan kau akan menunggu?
Sedang kematian terus datang melaju
Kawan, sampai kapan kau akan bertopang dagu?
Sedang waktu akan terus berpacu hingga akhir waktu
Wahai tawanan dunia yang terus berjalan
Betapa panjang masa yang telah kalian lalaikan
Terhanyut dalam dunia yang penuh impian
Terhanyut dalam mimpi yang penuh kekacauan
Wahai orang yang takut akan siksaan
Belenggulah kerinduan hati dari kemaksiatan

Waspadalah akan impian dunia yang menyesatkan
Kawan, waspadalah terhadap kelalaian
Sisingkanlah lengan baju demi akhirat di depan
Karena dunia hanyalah tempat persinggahan
Yang didalamnya terdapat beban dan kewajiban
Kawan, tabahkan hati dan sucikan jiwa
Karena kehidupan dunia yang hanya sementara
Kawan, kumpulkan semua kebajikan yang ada
Karena kehiduan akhirat akan kekal selamanya
Sebuah syair yang terinspirasi dari deretan kata pada setumpuk kertas
Sebuah syair yang ditujukan untuk diriku, dirimu, dirinya, dan mereka
Sebuah syair yang dibuat dalam sunyinya desa
Sebuah syair yang hanya berisi kata-kata tanpa makna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar