Minggu, 20 Oktober 2013

Sinar yang Meredup



Assalamualaikum, sahabat

Ketika bintang mulai meredup
Meninggalkan sang rembulan berjuang
Menyinari bumi, sendiri
Tanpa ada yang mengiringi

Ketika kawan mulai lenyap
Meninggalkan sang pejuang berperang
Melawan jutaan kejahatan sendiri
Tanpa ada teman yang mengiringi

Ketika sang rembulan mulai tergeser
Tertutup oleh awan gelap nan kelam
Meninggalkan bumi terus menghitam
Dilanda kegelapan yang begitu pekat

Ketika sang pejuang mulai terkapar
Tertutupi oleh kabut yang dalam
Meninggalkan medang perang yang menghitam
Dilanda kejahatan yang bersekat-sekat

Dimanakah hilangnya sang rembulan???
Yang dulu menenangkan dengan sinar terangnya
Dimanakah sang jutaan bintang???
Yang dulu menemani menghiasi indahnya malam

Dimanakah hilangnya sang pejuang kehidupan???
Yang dulu terus berjuang dan berperang
Dimanakah sang jutaan kawan pejuang???
Yang dulu setia mendampingi berperang dalam kelam

Dimanakah mereka semua menghilang???
Yang dulu menjadikan bumi indah dan tenang
Yang menghadang kebhatilan yang terus menyerang
Yang dulu menjadi penghalang kekafiran bagaikan palang

Kini semua mulai menghilang
Kini semua mulai meredup
Kini hanya tinggal beberapa orang
Yang hanya bisa sunyi senyap

Hanyalah sekumpulan ikan kecil dalam lautan
Yang tak kan bisa berbuat dan melakukan
Bukan bagaikan sang macan di alam savana
Yang sedikit namun terus mengawasi dan meraja

Dimanakah sang pejuang kini???
Dimanakah sang kawan kini???
Akan kah kita berdiam diri,
Tanpa adanya usaha tuk hadapi???


Sebuah syair yang terinspirasi dari realitas yang ada

Dimanakah generasi penerus kehidupan???
Yang kan bawa ketenangan dan kedamaian
Mungkin kini sedang bersembunyi dan menanti

Adanya seseorang yang mengubah dunia dan diri


Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar